Senin, 10 Agustus 2009

SPASI, Tetap Semangat untuk Terus Membangun Diri



Sepak terjangnya dalam bermain musik masih tergolong baru. Tapi semangat untuk merubah diri menjadi lebih baik menjadi semangat tersendiri bagi mereka. Bagaimana proses terbentuknya Spasi dari SMA POMOSDA? Berikut sedikit ulasannya.

 

Tanggal 5 Agustus lalu, hari kedua school band contest, IKCC digebrak lagi dengan permainan band pelajar. Gitaris yang berbadan tambun dengan piawai memetik senar-senar gitar. Alunan melodi lagu Beraksi punya Kotak pun terdengar membangunkan semangat seisi IKCC Kediri. Dia adalah Bayu. Demikian biasanya teman-temannya memanggil. Dia adalah leader dalam Spasi. 

”Spasi sebenarnya nama yang diambil sebagai kepanjangan dari kelas kami belajar di SMA POMOSDA. Sebelas IPA Satu yang disingkat Spasi,” jelas pemuda yang berasal dari Tulungagung tersebut. 

Lebih lanjut dia menceritakan, bahwa terbentuknya band tersebut tanpa sengaja. Tepatnya setahun yang lalu, ada acara Pecan Kreatifitas Santri (PKS). Nah, saat itulah di POMOSDA mengadakan lat musik. Yakni seperangkat alat band. Di malam terakhir untuk acara penutupan dan malam inaugurasi diadakan pentas seni. ”Nah, kami bersama teman-teman mengajukan untuk ikut serta menampilkan ketrampilan bermusik kami. Dan oleh pembimbing disetujui, ya kami tancap gas,” lanjutnya sambil tersenyum. 

Tampil pertama kali sukses memukau teman-teman santri di POMOSDA. Saat itu tepuk tangan membahana di Balairung POMOSDA. Apalagi malam itu pihak PD Pro (even organizer punya POMOSDA, red) mendatangkan Home Band. Band yang biasa naik stage di sekolah-sekolah kawasan Nganjuk. ”Rasanya surprise,” tambahnya.
Saat kami tanya mengapa mengambil nama Spasi, Bayu menjelaskan, bahwa nama itu terinspirasi dari asal kelas mereka belajar. Kebetulan grup tersebut terbentuk saat kelas sebelas. ”Jadi ya kasih aja nama yang simple, Spasi. Sebelas IPA Siji,” terang siswa yang juga hobby tenis meja itu. 

Spasi sendiri terdiri dari 6 personil. Mereka adalah Bayu pada gitar I, Dhimas pada gitar II, Handy pada Bass, Faiz pada drum, Rocky pada vocal dan Bella pada vokal. Mereka berenam berasal dari kelas yang sama. Meski demikian perjalanan terbentuknya grup tersebut tidaklah mudah. Ini dikarenakan skill bermain musik mereka yang masih tergolong pemula. ”Kami masih amatiran, jadi kami merasa sangat perlu berlatih lebih. Tidak seperti Ken A’ Rock SMADA Pare yang sudah tinggi jam terbangnya,” tambah Faiz dengan terbahak. 

Sedangkan dalam menghadapi School Band Contest dalam Komu School Contest 2009 ini, mereka didampingi oleh seorang pendamping yang juga hobby bermusik. Mereka berlatih secara marathon untuk bisa tampil prima dan maksimal. Meski banyak kendala, akhirnya pada tanggal 5 Agustus lalu, mereka bisa unjuk kebolehan di hadapan pengunjung School Contest 2009. Yang kebetulan dilaksanakan bareng Super Pesta Buku Murah 2009 yang digelar Buka Buku Production Jogja. 

Meski demikian Spasi merasa kurang puas dalam penampilannya. Tak pelak kritikan pedas terlontar dari dewan juri. Kurang kompak, masih bermain sendiri adalah salah satu kalimat kritik yang keluar dari Pak Wahab CB dan Pak Hanis dari Radar Kediri. ”Masih sangat jauh sekali, kami masih perlu banyak latihan untuk tampil kompak dan terus mengasah ketrampilan bermusik kami,” pungkas Bayu yang diamini oleh seluruh personil.
(rsm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

THE AGENT OF CHANGE Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template