Jumat, 07 Agustus 2009

d’Gracious Tampil, IKCC Kembali Diguncang


IKCC Kediri – Sehabis sholat Jum’at (7/8), 6 grup dari sekolah merebutkan predikat terbaik dalam School Ensemble Contest. Diantaranya adalah d’Gracious. Grup ensemble dari SMA POMOSDA Tanjunganom Nganjuk. Tampil dengan pakaian hitam-hitam mampu memukau penonton yang penuh sesak menjejali IKCC Kediri. Yang semula berpencar, pengunjung sontak maju kedepan.

Tampil dengan lagu awal Let’sGet The Beat sebagai lagu wajib dari sponsor mereka mampu tampil prima. Dilanjutkan dengan hit’s punya Gigi, Nakal. “Hanya dalam waktu kurang dari dua minggu, mereka mempersiapkan diri untuk tampil maksimal,” ujar Barokah, pelatih dari d’Gracious. Apalagi dengan banyaknya personil yang terkena sakit. “Jadi ya dihari-hari terakhir mendekati kompetisi dikebut untuk menampilkan tampilan yang maksimal,” lanjutnya.

Terlihat kemarin mereka tampil dengan alat perkusi seadanya. Diantaranya ember bekas tempat cat, terompet, gitar dipadu dengan kentongan pula. Memang mereka berangkat dari grup drum band yang ada di POMOSDA, Spectrum. Sehingga suara terompet sangat tak ketinggalan.

Tak pelak dewan juri sempat memuji tampilan mereka. “Suporter sangat luar biasa rame, heboh. Dan kalian bermain cukup keras dan kompak,” komentar Pak Rudi, salah satu dari juri yang ada.

Sementara itu, Arpega Choir SMPN 3 Kediri cukup bagus menampilkan Gundul Gundul Pacul. Sebuah lagu jawa yang membumi di pulau Jawa. Dipadu dengan alunan biola, suara rancak alat-alat musik tradisional menggelora didalam gedung yang sangat megah itu. Selanjutnya, gedung yang berdiri di selatan Insumo Hotel itu diguncang dengan alunana-alunan yang rancak dari para peserta ensemble.

Perlu dikteahui, IKCC akan diguncang oleh ratusan bahkan ribuan pelajar se eks karesidenan Kediri sampai tanggal 9 Agustus nanti. Rencananya besok (8/8) akan dilangsungkan final ILP News Presenter. Selain itu jangan dilupakan, di IKCC juga ditawarkan ribuan judul buku yang diobral murah. (rsm)

Selengkapnya...

Greenland, Berangkat dari Suka dan Hobby



Selama kurang lebih 6 bulan belajar di Pomosda, mereka sempat menggantungkan bakat bermusik yang dimiliki. Sebagian dari mereka berasal dari satu desa di kota Angin Nganjuk. Tepatnya Bagor. Selama itu pula mereka berharap lembaga mengadakan alat musik. 

Akhirnya selang beberapa bulan setelah belajar di pondok, ternyata pondok mengadakan seperangkat alat musik. Berawal dari itu, terbentuklah Greenland. Sebuah nama yang agak kebarat-baratan. Tapi cukup menarik bagi mereka. Ditanya mengapa memilih nama itu, mereka enggan untuk menuturkan. “Rahasia kami, yang jelas kami suka,” tutur salah satu personilnya. 

Berharap menjadi yang terbaik, grup ini digawangi 5 personil yang kebetulan berasal dari beda daerah. Kelima personilnya adalah Amin (drummer), Asgar (gitar I), Absar (gitar II), Muslim (bass), dan Fauzi (vokal). 

Modal mereka mendirikannya pun cukup sederhana. Mereka hanya bermodalkan kemauan dan minat yang kuat pada diri para personil. Didukung hobby yang sama, bermusik yang telah ada pada masing-masing personil. Lebih lanjut ditanya mulai kapan suka bermain musik, mereka menjawab kompak, sejak SMP dan sejak di rumah. 

Sementara itu, bagaimana persiapan mereka dalam mengikuti acara School Band Contest III yang di adakan oleh Radar Kediri? “Kami menyiapkan dengan sekuat tenaga,” cerita Asgar, pemetik gitar Green land. Saking seringnya latihan, sebagian personil pun jatuh sakit. Sehingga kegiatan latihan harus tertunda untuk beberapa hari. Namun, meskipun sakit tak pernah mereka hiraukan ataupun mereka keluhkan. ”Kita benar-benar merasakan sakit hingga di infus, sempat patah semangat sih, tapi berkat semangat tinggi kita bisa bangkit,” lanjutnya. 

School Band Contest 2009 ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Akan tetapi, meskipun ini pertama kalinya mereka unjuk kebolehan di luar sekolah tapi kepercayaan diri mereka telah terbentuk. Ini terbukti saat Fauzi, sang vocalis mampu menarik perhatian penonton. Lagu Beraksi punya Kotak menjadi pembuka performa mereka. Akhirnya, lagu demi lagu mereka bawakan dengan cukup apik. Ketika ditanya, apakah kalian puas? “Kami belum puas, penampilan kami belum maksimal, kami asah terus ketrampilan bermusik kami dengan terus menjaga kekompakan,” pungkasnya yang damini oleh temen-temennya. 
Greenland, dunia tak selebar daun kelor, teruslah beraksi dan berkreasi. Maju terus pantang mundur. (rsm) Selengkapnya...

 

THE AGENT OF CHANGE Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Blogger Template